Pekerjaan Hotmix di Desa Pamekarsari Tanpa Papan Informasi Diduga Asal Jadi


SUMEDANG, CyberTipikor -
Sebagaimana yang telah di tetapkan oleh Pemerintah, pembangunan yang bersumber dari anggaran Dana Desa, Anggaran Dana Desa maupun Sapras, Pemerintahan Desa dalam melaksanakan kegiatan fisik maupun non fisik wajib menyertakan Papan Informasi sebagaimana yang tertuang dalam UU no 14 tahun 2008 tentang ketransparanan dan keterbukaan informasi publik.

Namun di sayangkan di salah satu desa di Kecamatan Surian, Kabupaten Sumedang  tepatnya di Desa Pamekarsari, Senin (17/03/2025) pekerjaan Hotmix yang ada di Dusun Ciloa tidak di pasang Papan Informasi, jelas ini sudah melanggar aturan dan bisa di katakan proyek siluman.

Team awak media menelusuri pekerjaan Hotmix yang ada di Dusun Ciloa pekerjaannya pun diduga kurang maksimal ketebalan Hotmix  kurang dari  3 CM , pemadatan Beskosnya di campur dengan semen.


Saat di lokasi kami pun bertemu dengan kadus 1 Komarudin, saat di pertanyakan terkait Papan Informasi, Komarudin mengatakan semua itu di kerjakan oleh pemborong yang sekaligus sebagai Pendamping Desa, jadi saya mah hanya sebagai pengawasan saja di lokasi, masalah apa apa ke "Walimah" (Pendamping Desa sekaligus pemborong), pungkasnya.

Sekdes Desa Pamekarsari saat  di hubungi lewat pesan WhatsApp nya mengatakan kaitan proyek Hotmix yang ada di Dusun Ciloa yang bersumber dari Dana Desa dengan pagu anggaran 181.2600 dan Panjang X Lebar  tidak di sebutkan nunggu Papan Informasi jadi, silahkan saja konfirmasi ke TPK atau Kepala Desa untuk masalah Papan Informasi masih di percetakan belum di ambil imbuhnya.

Pekerjaan telah di gelar dan Papan Informasi tidak di pasang jelas di sini patut di pertanyakan ada apa di balik semua ini, dan pendamping desa sekaligus pemborong yang mengerjakan pekerjaan tersebut di atas, seakan akan tidak melanggar dan benar adanya,

Oleh karena itu patut di tindak lanjuti baik  dari inspektorat maupun APH, Karena ada indikasi di dalam pekerjaan Hotmix di Desa Pamekarsari mencari keuntungan yang sangat besar tidak mengutamakan kualitas dan kuantitas.

(Agus Susanto)

Posting Komentar

0 Komentar