Korban Pengeroyokan Siswa SMK WIN Ujungjaya Terkapar di Rumahsakit, Bagaimana Pihak Sekolah

Foto Ilustrasi by Google

SUMEDANG, CyberTipikor -
Aksi Pengeroyokan terjadi sekitar 10 hari yang lalu, korban Rezan Nuari adalah salah satu siswa SMK Widya Nusantara ( WIN) Ujungjaya Kabupaten Sumedang, dikeroyok oleh rekan" nya satu sekolah, hingga korban terluka dan dilarikan ke Rumahsakit di Majalengka, yang diduga ada unsur dendam pribadi?.

Saat di konfirmasi tim cyber Tipikor ke SMK WIN Ujungjaya Rabu 14 mei 2025 tidak bisa ketemu dengan Kepala Sekolahnya, menurut salah satu Staf TU yang kebetulan sebagai Humas, saudara Deni mengatakan Ibu kepala sedang rapat di KCD di Bandung, ungkapnya.

Menurut nara sumber dari masyarakat yang mengatakan bahwa siswa SMK Widya Nusantara sering melakukan aksi tawuran dan sangat meresahkan, namun hal ini tidak bisa diterima oleh awak media, karena baru sepihak dan kebetulan Kepseknya tidak ada jadi tidak bisa dianggap sesuatu yang benar.

Menurut info dari keluarga korban pengeroyokan, awalnya si korban ditelpon oleh rekannya untuk membantu step motor yang mogok, beberapa kali di telpon, tadinya tidak mau berangkat, namun akhirnya si korban mau berangkat dengan ada rekannya yang mengikuti dari belakang. 

Sampai di lokasi di sekitar Cipinang pait, Desa Cibuluh, Kecamatan Ujungjaya ternyata sudah ada yang menunggu, dan tidak banyak cerita langsung di keroyok oleh 3 atau 5 orang, hingga korban kewalahan pengeroyok ada yang menggunakan golok dan cerurit, hingga dada dan kepala terkena bacokan. Melihat kejadian pengeroyokan rekan korban yang membuntuti dari belakang berteriak begal sambil minta tolong, hal ini membuat perngeroyok kabur dan meninggalkan motor yang di step Korban, untuk menghilangkan kecurigaan warga, pengeroyok melaporkan kejadian ke pihak Desa Cibuluh, seolah olah mereka di begal dengan bukti motor yang mereka tinggalkan, paparnya

Selanjutnya tim  cyber Tipikor mencoba menghubungi pihak sekolah, melalui Whatapps bahwa jawaban Kepala Sekolah Ibu Iis, "Mereka sudah keluar, bukan lagi siswa SMK WIN, sudah kelulusan katanya.", (Kejadian malam, siangnya pas rapat kelulusan, Tapi kan Riki dan Abel sekarang naik kelas tiga masih siswa SMK WIN, Yang dua baru lulus siangnya, malam kejadian - Red) seolah mau cuci tangan tidak mau mengakuinya.

Sementara menurut sumber korban adakah warga Dusun Cileungkeup, RT/RW 003/004, Desa Sukamulya, Kecamatan Ujungjaya dan sudah tidak mempunyai orang tua, alias Yatim Piatu, dan korban kini masih dirawat di Rumah Sakit di Majalengka dan Pelaku sudah ada di Polres Sumedang, sementara yang tiga orang tidak di tahan sementara jadi saksi.

Ketua PW Fast Respon Nusantara DPC Kabupaten Sumedang M.A. Rahmat Setiawan angkat bicara saat di hubungi Tim Media CyberTipikor melalui Telpon Whatapps, Minggu (18/05/2025) mengatakan "Fenomena tawuran pelajar ini sangat meresahkan masyarakat, apalagi saat mereka tawuran mereka membawa senjata tajam seperti golok, celurit dan lain sebagainya, hal ini tentunya butuh penanganan khusus, karena hal ini terkadang akan menyimpan dendam sehingga menimbulkan aksi balasan, kasus diatas menjadi salah satu contohnya", ungkap Rahmat

"Kami berharap ada tindakan tegas dari Aparat Penegak Hukum, Perhatian khusus dari pihak sekolah jangan cuci tangan kalau perlu data siswa yang terlibat, kirim ke Barak sesuai arahan Gubernur, jangan sampai kejadian diatas terulang, hingga jatuh korban berikutnya", pungkasnya

(Rahmat - Red)

Posting Komentar

0 Komentar