SUMEDANG, CyberTipikor - 14 Oktober 2024 – Pemerintah Desa (Pemdes) Cilengkrang, Kecamatan Wado, melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di tiga satuan pendidikan, yakni TK Ar Rahman Ciheulang, SDN Galemo, dan SMK Yaspri Wado, pada Selasa (14/10/2024).
Langkah ini dilakukan untuk memastikan distribusi dan kualitas makanan berjalan sesuai standar keamanan pangan, menyusul insiden keracunan yang sempat terjadi beberapa minggu lalu di wilayah Kabupaten Sumedang.
Sidak dilakukan oleh perangkat desa yang terdiri dari Kepala Dusun, Kasi Pemerintahan, serta Kader Pembangunan Manusia (KPM) Desa Cilengkrang.
Kepala Desa Cilengkrang, Suhenda, menegaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan bentuk tanggung jawab dan kepedulian pemerintah desa terhadap keamanan dan mutu program MBG.
“Kami tidak ingin hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di wilayah kami. Sidak ini untuk memastikan kualitas makanan, jumlah porsi, dan distribusinya benar-benar sesuai aturan,” ujar Suhenda kepada CyberTipikor.
Hasil Sidak di Lapangan
Di TK Ar Rahman Ciheulang, dengan jumlah 22 siswa penerima manfaat, pihak sekolah memastikan pembagian makanan berlangsung tertib. Kepala sekolah Karyani, S.Pd menjelaskan, seluruh siswa yang terdaftar di Dapodik sebanyak 32 anak menerima menu sesuai jadwal.
Sementara di SDN Galemo, yang saat ini dikelola Plt Kepala Sekolah Sukaesih, S.Pd, jumlah penerima manfaat mencapai 185 siswa. Pihak sekolah menyatakan seluruh menu yang disalurkan oleh dapur MBG sesuai dengan petunjuk teknis yang diterima dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Di SMK Yaspri Wado, dengan jumlah penerima manfaat 236 siswa, kepada tim sidak, kepala sekolah Cahayati, S.Pd. menyampaikan porsi nasi yang dinilai berlebihan dibandingkan kebutuhan siswa. Hal ini pernah di sampaikan kepada tim SPPG.
“Kami sudah sampaikan agar porsi disesuaikan dengan kebutuhan, agar tidak terjadi pemborosan,” jelas tim sidak dari Pemdes.
Sidak ke Dapur MBG Cilengkrang
Tidak hanya di sekolah, Pemdes Cilengkrang juga melakukan pemeriksaan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur Cilengkrang, yang dikelola oleh Yayasan Sepmi.
Tujuan sidak tersebut adalah memastikan proses penyimpanan, pengolahan, dan distribusi makanan benar-benar memenuhi standar gizi dan keamanan pangan.
Ahli Gizi SPPG Dapur Cilengkrang, Anneke Salsabila, menjelaskan bahwa dapur melayani sekitar 3.400 penerima manfaat berdasarkan data Dapodik dan B3.
“Menu dibedakan menjadi dua kategori. Untuk kelas bawah (TK, SD kelas 1–3) anggarannya Rp8.000, sedangkan kelas atas (SD kelas 4–6, SMP, SMA/SMK) Rp10.000. Dalam sebulan, menu ayam 8 kali, telur 8 kali, daging sapi 2 kali, dan ikan 2 kali. Semua disesuaikan dengan ketersediaan bahan pangan lokal,” terang Anneke.
Komitmen Transparansi dan Pengawasan
Kepala Desa Suhenda menambahkan, sidak akan terus dilakukan secara berkala sebagai bentuk transparansi dan tanggung jawab moral Pemdes Cilengkrang dalam mengawal program nasional tersebut.
“Kami ingin memastikan anak-anak penerima manfaat mendapat makanan sehat, bergizi, dan aman. Program ini bagus, tapi perlu pengawasan ketat agar tepat sasaran dan sesuai standar,” tegasnya.
(Tim Investigasi - Red)


0 Komentar