SUMEDANG, CyberTipikor – Sebanyak 36 ekor domba seni ketangkasan dan 5 ekor domba juara kontes ternak mewakili Kabupaten Sumedang di Final Piala Presiden yang digelar di Stadion Pakansari, Bogor, 21–22 September 2025.
Ribuan pengunjung dari berbagai daerah memadati arena yang digelar oleh Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI). Ajang tahunan ini menjadi wadah silaturahmi antarpeternak, pelestarian budaya Sunda, serta sarana menunjukkan kualitas domba unggulan lokal.
Namun, di balik semarak acara, muncul kegelisahan para pengurus DPC HPDKI Sumedang. Mereka menilai Pemkab Sumedang belum memberi perhatian serius terhadap seni ketangkasan domba, padahal sektor ini menyimpan potensi ekonomi rakyat dan warisan budaya.
“Ini bukan hanya hiburan, tapi juga penggerak ekonomi rakyat dan pelestarian budaya. Sayangnya perhatian dari pemerintah masih minim,” ujar Haji Iik, pembina DPC HPDKI Sumedang.
Kritik juga disampaikan Ketua DPC HPDKI Sumedang, Jajang Avoi. Ia berharap ada regulasi dan dukungan nyata dari pemerintah daerah.
“Kalau bukan kami yang jaga budaya ini, siapa lagi? Tapi kami juga butuh apresiasi dan dukungan. Jangan hanya dilihat pas viral saja, saat kami berjuang malah dibiarkan sendiri,” ujarnya.
Menurut Jajang, ketangkasan dan kontes domba bukan sekadar adu hewan, tetapi ajang seleksi genetik ternak unggul, edukasi peternak muda, sekaligus daya tarik wisata lokal. Potensi itu belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh Pemkab.
Acara dua hari ini ditutup dengan penyerahan piala, sertifikat, dan uang pembinaan bagi pemenang di berbagai kelas. Meski sukses dan disambut antusias masyarakat, para peternak menegaskan semangat mereka akan terus diuji jika pemerintah tidak segera ikut ambil peran dalam pengembangan sektor peternakan tradisional.
(Tim FMST)


0 Komentar