SUMEDANG, CyberTipikor – Proyek pembangunan Jalan Lingkar Utara Jatigede sepanjang 4,24 kilometer kembali menuai sorotan publik. Jalan strategis bernilai Rp71 miliar yang dikerjakan oleh PT Haka Putra KSO dengan anggaran APBN ini sudah mengalami kerusakan di sejumlah titik, meski belum resmi diresmikan.
Rencananya, jalan tersebut akan diresmikan pada 22 September 2025 oleh tiga menteri sekaligus. Namun, kondisi di lapangan menimbulkan tanda tanya besar mengenai kualitas pengerjaan dan pengawasan proyek oleh pihak terkait.
Diduga Tidak Sesuai Spesifikasi
Hasil penelusuran tim investigasi CyberTipikor menemukan sejumlah indikasi ketidaksesuaian dalam proyek tersebut.
- Drainase di beberapa titik sudah rusak, diduga karena kualitas pengerjaan yang tidak sesuai spesifikasi.
- Masa waktu pelaksanaan proyek pun molor sekitar enam bulan dari jadwal kontrak yang seharusnya rampung pada Januari 2024.
- Ditemukan beberapa titik pekerjaan yang tidak sesuai gambar perencanaan.
Selain itu, pembuatan kirmir (TPT) diduga menggunakan batu gunung julang yang tidak memiliki izin. Bahkan ada indikasi material lokal dari sekitar lokasi digunakan untuk proyek, yang jelas melanggar aturan pengadaan konstruksi.
Hotmix Retak, Harus Dikerjakan Ulang
Permasalahan lain juga ditemukan pada pekerjaan lapisan aspal hotmix oleh PT Nisajana Hasna Rizki. Di STA 2500–STA 2575 sepanjang 600 meter, hotmix terlihat retak-retak sehingga harus diulang kembali. Fakta ini memperkuat dugaan bahwa pekerjaan dilakukan secara terburu-buru dan tidak sesuai standar.
“Kalau proyek sebesar ini hasilnya seperti ini, jelas sangat mengecewakan. Belum diresmikan saja sudah rusak,” ujar seorang warga yang kerap melintas, Jumat (12/9/2025).
Hanya 80–90 Persen Tuntas
Secara keseluruhan, pelaksanaan proyek diperkirakan baru mencapai 80–90 persen dari target yang seharusnya. Artinya, proyek ini belum 100 persen tuntas sesuai kontrak dan spesifikasi teknis.
Masyarakat pun kecewa dan menilai proyek bernilai besar ini terkesan dipaksakan selesai demi target peresmian, tanpa memperhatikan kualitas dan ketahanan jalan.
Pihak Terkait Bungkam
Hingga berita ini diturunkan, pihak PT Haka Putra KSO melalui perwakilannya, Joko dan Hari, Humas PT. Haka Putra KSO Asep Bangkit belum bisa dikonfirmasi (Susah dihubungi). Begitu juga dengan pihak UPTD Wilayah IV yang membawahi pengawasan proyek, masih belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan permasalahan tersebut.
(Tim Investigasi FMST)


0 Komentar